Prosesproduksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. • Bahan Baku • Teknik Produksi • Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar pola.
b sumber daya alam abiotik : sumber daya alam dari benda mati seperti tanah, atau air. a. Sumber daya alam di darat (teresial) seperti hutan, batu - batuan b. Sumber daya alam di laut (akuatik) seperti ikan, rumput laut, terumbu karang Mengingat banyaknya jenis sumber daya alam , maka dalam pembahasan ini dibatasi pada sumber daya alam, Hutan
Tarian simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakain, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.
Kerajinandengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda. Fendi Nugroho. Download Translate PDF. KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NONBENDA Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal NonBenda Oleh : NUGROHO FENDI PENGESTU KELOMPOK SENDRATARI RAMAYANA A. PENGERTIAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN Para ahli mengemukakan karakteristik dengan konsep
Tarian simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.
contoh sambutan ketua panitia 17 agustus singkat. Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Budaya Tradisional sebagai Sumber Inspirasi Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya suku bangsa menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi. Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/ objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan seharihari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisahpisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi. Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan pakaian tradisional dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional. Contohnya tarian Burung Enggang dari suku Dayak, menceritakan tentang seekor burung enggang. Burung enggang bagi masyarakat Dayak merupakan simbol dewata. Burung enggang merupakan wujud nenek moyang yang turun ke bumi. Penari Burung Enggang menggunakan pakaian tradisional Dayak, dan diiringi musik tradisional yang dimainkan dengan alat musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal local genius yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man manusia, Money uang, Material bahan, Machine peralatan, Method cara kerja, dan Market pasar. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku Material, keterampilan produksi Man & Machine dan budaya lokal yang ada di daerah setempat dalam Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran Market dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan Money dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha. telah dilakukan identifikasi terhadap budaya tradisional nonbenda yang terdapat di daerahmu. Ragam budaya tradisional nonbenda yang terdapat di daerah akan menjadi inspirasi untuk perancangan kerajinan yang akan dibuat. Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan material/ bahan baku dan keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar. Untuk itu, dapat dilakukan pencarian informasi tentang ragam jenis material khas daerah yang dapat digunakan untuk kerajinan serta perajin yang membuat kerajinan di daerah setempat. Baca Juga Karakteristik Dalam Kewirausahaan Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Demikian Artikel Perencanaan Usaha Dalam Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Pengertian Promosi Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Komponen Dan Material Produk Elektronika Kendali Otomatis Laporan Dari Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah Penerapan Sistem Aneka Produk Ikan Konsumsi Berdasarkan Daya Dukung Wilayah Alat dan Bahan Dan Proses Dalam Memproduksi Kerajinan Dari Limbah Berbentuk Bangun Datar
Produk Kerajinan Proses produksi kerajinan inspirasi budaya lokal non-benda berdasarkan daya dukungnya yang dimiliki oleh daerah setempat diantaranya adalah seperti. Bahan Baku Teknik Produksi Sumber Daya Manusia Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Kegiatan Produksi Persiapan produksi dapat dilakukan seperti pembuatan gambar teknik atau gambar kerja atau gambar pola. Gambar atau pola kerja akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah proses pengerjaan. Pengerjaan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi ke dalam Pembahanan Pembentukan atau Perakitan Finishing Tahap pembahanan adalah dengan cara mempersiapkan bahan serta material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material yang akan kita gunakan atau bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Misalnya material kertas dibentuk dengan cara dilipat atau kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain melalui pemotongan, dapat juga menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan untuk tahap akhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan seperti penghalusan permukaan kayu dengan menggunakan amplas atau menghilangkan lem yang masih tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet, tahan lama dan lebih menarik. Kelancaran Produksi Kelancaran produksi juga dapat ditentukan dari cara kerja yang memperhatikan K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Upaya memelihara kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material padat atau solid sering menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata melindung dan masker anti debu. Proses pembahanan serta finishing, seringkali menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan proses evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat, apakah produk tersebut dapat berfungsi secara baik ? Apakah sudah sesuai dengan ide, konsep dan harapan kita ? Jika belum, perbaikan apa yang akan kita lakukan agar produk kerajinan yang dihasilkan lebih berkualitas? Baca Juga 1 Karakteristik Kewirausahaan 2 Sifat-sifat seorang wirausahawan 3 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha 4 Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi 5 Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 6 Tahapan Penentuan Budaya Non-benda Menjadi Ide Benda Kerajinan 7 Mengenal Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 8 Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 9 Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 10 Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda
Kerajinan dan Inspirasi Budaya Non-benda Kemasan untuk kerajinan sangatlah penting. Kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Selain itu, kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Agar fungsi kemasan dapat berfungsi sebagai mestinya, maka kemasan harus didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan sangat beragam bergantung pada produk yang akan kita kemas. Sebagai contoh, produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Jenis Kemasan Kita dapat membagi kemasan ke dalam tiga jenis, yaitu kemasan primer kemasan sekunder kemasan tersier Agar dapat membedakan perbedaan antara kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier, perhatikan penjelasan di bawah ini. Kemasan primer adalah kemasan yang melekat pada suatu produk Kemasan sekunder adalah beberapa kemasan primer yang berisi produk Kemasan tersier adalah kemasan untuk distribusi Kemasan primer produk melindungi produk dari benturan dan kotoran, berfungsi menampilkan daya tarik dari produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan terhadap produk dapat kita diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya. Sedangkan material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, namun setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada kemasan kerajinan dengan inspirasi budaya, dapat ditambahkan label atau lembaran keterangan yang berisi informasi tentang budaya non-benda yang menjadi inspirasi. Baca Juga 1 Karakteristik Kewirausahaan 2 Sifat-sifat seorang wirausahawan 3 Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha 4 Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi 5 Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 6 Tahapan Penentuan Budaya Non-benda Menjadi Ide Benda Kerajinan 7 Mengenal Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 8 Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 9 Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda 10 Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non-benda
4. Berikut yang tidak termasuk sumber inspirasi yang diperoleh dalam berkarya membuat desain kerajinan dari bahan logam, batu, danplastik adalah ..a kehidupan sehari-harib. lingkungan rakyatd. imajinasi​ JawabanD. Imajinasi CatatanSemua orang berbeda beda jadi belum tentu jawaban saya salah atau benar yaMaaf kalo salah
Kerajinan Non Benda adalah Kerajinan yang hasil ... Usaha Kerajinan benda yang inspirasinya / ide pembuatannya Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan.
sebutkan sumber inspirasi pembuatan kerajinan non benda