Datahasil penelitian ini berupa fakta-fakta yang dipaparkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam penelitian (Budiyono, 2003). soal yang diberikan berupa tes obyektif yang disajikan ke dalam soal 1. Memahami Masalah 1. Apa yang anda ketahui dari soal tersebut? 2. Apa yang ditanyakan dari soal tersebut? 2. Merencanakan 1. Bagaimana
DiWikipedia ini, pranala bahasa terletak di bagian atas halaman di sebelah judul artikel. Pergi ke paling atas. Daftar isi. Awal. 1 Judul artikel. 2 Apa yang bukan termasuk artikel. 3 Jenis tulisan yang layak dimasukkan. 4 Jenis tulisan yang tidak layak. 5 Ruang nama.
Katabaku biasa digunakan dalam kalimat atau tulisan yang bersifat formal. Sedangkan untuk kalimat atau kata tidak baku biasa digunakan dalam sesuatu hal yang bisa dikatakan non formal. Penggunaan kata baku dan tidak baku, saya rasa akan sangat mempengaruhi karakter dari sebuah tulisan. Apalagi sebuah artikel dengan bentuk narasi atau
Dalammenulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar. C. SYARAT KARYA ILMIAH. Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa
Lalu Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok sebagai ibu kota kabupaten. Pada awalnya, panitia menemukan Cimurah, yang letaknya sebelah timur Suci. Akan tetapi, tempat tersebut sulit air bersih. Selanjutnya, panitia mencari tempat di barat Suci, berjarak sekitar 5 km.
contoh sambutan ketua panitia 17 agustus singkat. ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS ARTIKEL ILMIAH Retno Asihanti Setiorini 1. Pendahuluan Latar Belakang Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa Indonesia dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi; formal-nonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 dijelaskan bahwa ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa dalam dunia pendidikan. Karena penutur ragam bahasa ini adalah orang yang berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam bahasa baku/standar. Menurut Hasan Alwi dkk. 2003 13-14, ragam bahasa ini memiliki dua ciri, yaitu kemantapan dinamis dan kecendekiaan. Kemantapan dinamis berarti aturan dalam ragam bahasa ini telah berlaku dengan mantap, tetapi bahasa ini tetap terbuka terhadap perubahan terutama dalam kosakata dan-istilah. Ciri kecendekiaan terlihat dalam penataan penggunaan bahasa secara teratur, logis, dan masuk akal. Ragam bahasa ini bersifat kaku dan terikat pada aturan-aturan bahasa yang berlaku. Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan sesuai dengan ragam bahasanya, aturan-aturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi tugas akhir dalam pendidikan tinggi; laporan penelitian; makalah seminar; artikel ilmiah; makalah; dan laporan eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada artikel ilmiah. Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan. Rumusan Masalah Penggunaan bahasa ilmiah diikuti dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baku. Namun, ada pula penulis artikel Ilmiah yang menggunakan susunan kalimat kurang baku. Ada dua rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana ciri penggunaan bahasa ilmiah yang baik? Bagaimana implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia pada artikel ilmiah? Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah. Tulisan ini diharapkan dapat membantu memberi gambaran mengeriai bahasa ilmiah. Analisis ini dapat digunakan sebagai acuan para penulis artikel untuk menulis dengan menggunakan tata bahasa yang baku. Metode Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikei ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan analisis pustaka dan observasi terhadap penggunaan bahasa dalam majalah-majalah ilmiah. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. lmplementasi penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah dilihat secara acak dalam beberapa artikel ilmiah berbahasa Indonesia. Pembahasan mengenai penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah ini dibagi dalam tujuh bagian. Bagian pertama, pendahuluan, menjelaskan dasar pemikiran tulisan ini secara sederhana. Bagian-bagian selanjutnya, menjelaskan penggunaan ragam bahasa ilmiah tersebut secara spesifik yaitu format penulisan, pilihan kata, kalimat efektif, kesatuan wacana, dan pedoman penulisan ejaan. Sebagai penutup, disajikan pula simpulan singkat. 2. Hasil Pembahasan Format Penulisan Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci, pendahuluan latar belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian, batang tubuh hasil dan pembahasan penelitian, dan simpulan. Karena keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam artikel ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Secara tradisional, bidang ilmu dibagi menjadi ilmu alam dan sosial. "Jika diperhatikan, ada perbedaan format penulisan pada karya tulis ilmiah dua bidang ilmu ini. Ilmu alam menggunakan alam sebagai objek penelitiannya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah bidang ilmu alam, langkah-langkah penelitian dicantumkan secara terperinci sehingga keteraturan/urutan penulisan terlihat secara eksplisit. Berbeda dengan ilmu alam, ilmu sosial menggunakan perilaku manusia sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, dalam karya tulis ilmiah bidang sosial, pembahasan penelitian disajikan dalam bentuk penggambaran deskriptif. Pilihan Kata Diksi Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan memengaruhi kesan dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata. Menurut Gorys Keraf 2005 87, ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu, kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa. Dalam artikel ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku. Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah, yaitu sebagai berikut. Sinonim Perhatikan contoh berikut. mengemukakan-mengatakan-menyuarakan. Ia mengemukakan pendapatnya Ia mengatakan pendapatnya Ia menyuarakan pendapatnya Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata yang itu-itu saja, dapat dipilih sinonim yang penggunaannya tepat sesuai dengan konteks. Kata umum-kata khusus Kendaraan-Kendaraan bermotor-Kendaraan bermotor umum-Angkot Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan bermotor dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan umum dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan angkot dianggap berhasil. Setiap kata yang digunakan pada kalimat-kalimat di atas, semakin lama semakin khusus. Hal ini terlihat dari semakin khusus sempit makna yang digunakan pada kata-kata di atas sesuai urutannya. Kata yang semakin sempit tujuannya itulah yang disebut dengan kata khusus. Kata indria Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/pengalaman dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak, desing, dan mengilat. Penggunaan kata-kata indria ini dapat saling tumpang tindih. Gejala seperti ini disebut dengan sinestesia. Perhatikan contoh berikut. Ibu membuat teh manis. Gadis itu manis sekali. Kelangsungan pilihan kata Kelangsungan pilihan kata berkaitan kata demi kata yang dipilih sehingga dapat menyampaikan gagasan secara tepat, efektif, dan efisien. Hal ini menyangkut penghamburan kata, ambiguitas makna, kesalahan ejaan, dan sebagainya. Perhatikan contoh-contoh berikut. lstilah dan jargon lstilah adalah kata atau gabungan kata yang secara cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu tertentu. Sementara itu, jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya Keraf, 2005 107. Antara istilah dan jargon, terdapat ketumpangtindihan makna. Pada dasarnya, jargon merupakan bahasa atau kata yang khusus sekali. Kata populer dan ilmiah Kata populer adalah kata yang lazim digunakan oleh masyarakat luas dalam kegiatan sehari-hari. Kata ini tentu berbeda dengan kata ilmiah yang merujuk pada bahasa ilmiah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. orang sakit-pasien kata populer-kata ilmiah pecahan-fraksi kata populer-kata ilmiah kolot-konservatif kata populer-kata ilmiah Kata slang Kata slang adalah kata yang digunakan pada ragam percakapan yang khas. Misalnya, bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak bisa digunakan dalam karya tulis ilmiah karena merupakan bahasa nonstandar. Idiom Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal dengan bertumpu pada makna-makna yang membentuknya Keraf, 2005109. Contohnya, makan garam, banting tulang. Selain itu, dalam menulis karya tulis ilmiah perhatikan pula penggunaan kata depan yang dilekatkan secara idiomatis pada kata kerja tertentu, seperti berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas. Kalimat efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya dengan baik sehingga pendengar/pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut dengan tepat. Karena tujuan seseorang menulis adalah mengomunikasikan gagasan yang dimilikinya, kalimat efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kegiatan menulis, populer maupun ilmiah, laporan maupun artikel, kalimat yang digunakan berupa kalimat efektif. Menurut Gorys Keraf 1993, syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut Kesatuan Gagasan Kesatuan gagasan mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi kalimat dalam satu kalimat. Syarat utama untuk membentuk sebuah kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan predikat. Jika dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat ditambahkan dan diperluas dengan fungsi lainnya. Contoh Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan nabati. Kata karena merupakan konjungsi yang menunjukkan hubungan alasan/sebab. Konjungsi ini berfungsi menghubungkan anak kalimat alasan/sebab dengan induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat di atas, penyebab induk kalimat tidak tampak. Koherensi yang baik dan kompak Koherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan antarunsur pembentuk kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menjadi hal yang perlu diperhatikan. Perhatikan contoh berikut Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang berjumlah 25 item. Tes yang berjumlah 25 item tersebut dibuat oleh guru bidang studi. Penekanan Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin ditekankan. Melalui beberapa cara, penekanan tersebut akan terasa nyata. Coba perhatikan contoh berikut ini Beberapa daerah sudah mencapai TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi sudah dicapai beberapa daerah. Beberapa daerah pun sudah mencapai kurang dari dua angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. Dari contoh di atas, terlihat cara untuk memberi penekanan adalah meletakkan topik di awal kalimat atau menggunakan partikel penekan pun. Selain cara di atas, dapat pula digunakan pertentangan atau repetisi pengulangan. Variasi Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata atau pola kalimat yang itu-itu saja, digunakan variasi. Dalam kosakata, variasi berkaitan erat dengan sinonim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali pembahasan mengenai pilihan kata sinonim. Paralelisme Paralelisme menekankan pada penggunaan jenis dan pola yang sama dalam kalimat. Fungsi-fungsi dalam satu kalimat terbentuk dari pola yang sama. Misalnya, jika dalam sebuah kalimat terdapat predikat lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat tersebut sama. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan dapat digunakan untuk mencegah infeksi. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan mencegah infeksi Penalaran atau logika Salah satu ciri bahasa ilmiah adalah logis. Hal ini berarti pernyataan dalam kalimat yang digunakan dalam karya tulis ilmiah sesuai dengan logika. Perhatikan contoh berikut. Secara umum, pendekatan kultural lebih optimis daripada kedua pendekatan sebelumnya... Pertanyaan yang muncul dari kalimat di atas adalah, siapa yang merasa lebih optimis? Apakah mungkin, sebuah pendekatan dalam hal ini pendekatan kultural dapat merasakan optimisme? Perasaan optimis tentunya dapat dirasakan oleh manusia, bukan pendekatan. Paragraf Dalam buku Komposisi Keraf, 199762-66 dikatakan bahwa paragraf merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan perluasan pikiran dari kalimat. Pembagian paragraf berdasarkan fungsinya dalam satu karangan akan mempermudah pembaca memahami struktur karangan. Sebuah karangan yang dalam studi kasus ini berupa artikel ilmiah minimal terdiri atas tiga pembagian, yaitu pendahuluuan, isi, penutup. Hal ini berlaku pula dalam penulisan paragraf. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh karena itu, sebuah paragraf yang standar minimal terdiri atas tiga kalimat. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan gagasan utamanya. Kalimat tersebut disebut kalimat topik. Dari kalimat topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. Dalam mengembangkan satu kalimat topik menjadi paragraf, perlu ppula diperhatikan masalah urutan yang logis dan kepaduan bahasa. Kepaduan bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk pada bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah. Pedoman Penulisan Dalam setiap bahasa, terdapat pedoman penulisan yang perlu diperhatikan. Pedoman ini dibuat untuk mempermudah penggunaan dan pemahaman terhadap suatu bahasa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. KBBI merupakan pedoman mengenai tata cara penulisan dan makna kata. Hal ini berbeda dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang berisi aturan-aturan mengenai pungtuasi tanda baca. Pedoman penulisan yang terdapat dalam KBBI dan Ejaan Bahasa Indonesia bersifat mengikat penggunanya. Makalah ini tidak akan membahas aturan dalam kedua pedoman tersebut satu per satu. Apabila dibutuhkan, seorang peneliti/penulis tidak perlu merasa ragu atau malu untuk membuka-buka kembali keedua pedoman ini. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah aturan-aturan yang bersifat khusus. Setiap bidang ilmu mempunyai kekhasan dalam tata cara penulisan. Ada aturan-aturan khusus yang berlaku mengikat penggunanya. Berikut ini beberapa aturan khusus kebidangan. Penggunaan istilah asing Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia telah dijelaskan bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kata atau ungkapan asing dalam artikel ataupun karya tulis lainnya diperbolehkan. Namun, apabila kata atau ungkapan yang digunakan tersebut belum banyak digunakan, ada baiknya diberikan penjelasan. Dengan begitu, pembaca tidak bingung. Perhatikan contoh berikut. Pengambilan keputusan strategik sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai value atau harapan expectation. Investasi pembiayaan Lambang Ada banyak karya tulis yang menggunakan satuan. Mien A. Rifai 1995 menyatakan, "Satuan dasar yang dianut secara universal memakai Satuan Sistem Internasional biasa disingkat SI dari System International D'unites." Misalnya, kilogram—kg → 5 kg; meter—m → 10 m; ampere—A → 2 A Penulisan satuan tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, jika satuan tersebut diambil dari nama orang, penulisan dalam bentuk singkatnya menggunakan huruf kapital. Penulisan satuan dalam bentuk singkat tidak menggunakan titik. Sama seperti satuan dasar, penulisan satuan mata uang tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, penulisan satuan mata uang dalam bentuk singkat, menggunakan lambang dan huruf kapital. Perhatikan contoh berikut. rupiah → dolar Amerika → US$ 25 yen → Y25 Penulisan nama latin Dalam bidang keilmuan tertentu, penggunaan nama Latin tidak bisa dihindarkan. Penggunaan nama Latin akan menjelaskan spesies makhluk hidup secara spesifik. Lalu, bagaimanakah cara penulisannya? Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 2016 disebutkan, "Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang." Namun, bagaimana dengan unsur-unsur nama hewan atau tumbuhan? Selain itu, disebutkan pula, "Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya." Penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan nama Latin ini dijelaskan Mien. A Rifai 199514, huruf miring digunakan pada nama ilmiah, marga, jenis, anak jenis, varietas, dan forma makhluk. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat marga tidak diitulis dengan huruf miring. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut Oryza sativa Linnaeus Oryza sativa Linn. Oryza sativa merupakan nama Latin untuk padi. Sebagaimana dijelaskan pada EBI, penulisan nama diawali dengan huruf kapital. Oleh karena itu, huruf O pada Oryza ditulis kapital. Namun, berbeda dengan tata cara penulisan nama orang, huruf kapital hanya dipakai pada huruf pertama kata pertama. Jadi, huruf s pada kata sativa tidak kapital. Huruf L pada kata Linnaeus Linn. mengacu pada nama orang penemu. Oleh karena itu, tidak ditulis dengan huruf miring. Antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa internasional. Begitu pula dalam karya tulis ilmiah. Agar dapat memublikasikan hasil penelitiannya pada masyarakat luas dalam hal ini masyarakat internasional, ada banyak peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam karya tulis ilmiahnya. Jika karya tulis ilmiah menggunakan bahasa pengantar Inggris atau bahasa asing lainnya, pedoman dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Jadi, jika bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, pedoman dan aturan yang digunakan adalah pedoman dan aturan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penggunaan bahasa di luar bahasa Indonesia bahasa Inggris atau Latin ditulis dalam cetak miring. 3. Simpulan Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar baku. Sebagai salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan. Daftar Pustaka Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende—Flores Penerbit Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 1989. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta Kemdikbud. Rifai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utorodewo, Felicia N. 2003. "Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah". Utorodewo, Felicia N. 2003. Bahasa Jurnalistik dalam seminar Sejarah Bahasa Melayu/Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik. Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jakarta, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sumber
Segala itu Teks Pojok karangan? Pahami Fungsi, Ciri, Struktur & Contohnya Pernahkah dia membaca referensi pojok karangan? Senyatanya, apa arti bersumber teks tersebut? Yuk, kita bahas secara ideal di artikel ini! — Baik di koran, majalah, atau ki alat online, terletak sebuah referensi yang disebut sebagai editorial. Teks ini berlainan dengan kata sandang pada umumnya dikarenakan lebih sumir, mengandung fakta dan opini, serta dapat mempengaruhi sikap pembaca. Hmm, apakah referensi itu ditulis oleh penyunting? Terus, barang apa saja isinya? Jikalau bentuknya bagaimana? Mari, kita sparing sebanding-sekufu! Denotasi Pustaka Editorial Teks editorial adalah teks yang ditulis makanya redaksi media. Teks ini merupakan rukyah dan sikap sahih suatu sarana terhadap keadaan yang faktual,fenomenal, dankontroversial. Teks editorial juga dikenal bagaikan kepala karangan rencana. Pustaka editorial galibnya terdapat pada kolom Opini. Rubrik ini berisi pojok karangan dan surat dari pembaca. Kaprikornus, tajuk karangan dan sertifikat pembaca adalah dua situasi yang berbeda ya. Tajuk rencana dibuat oleh jajaran redaksi media massa, sedangkan surat pembaca yakni tulisan yang dikirim oleh mahajana biasa. Kemujaraban terbit teks pojok karangan adalah bagi menanggapi suatu isu yang madya beredar, memberikan saran, dan melatih pembaca supaya nanang reseptif. Isu nan dibahas bisa berupa penyakit ekonomi, politik, kesegaran, pendidikan, sosial budaya, olahraga, dan lain sebagainya. Struktur Teks Editorial Tajuk rencana termasuk ke dalam jenis eksposisi. Maka dari itu, struktur teksnya meliputi pengenalan isu tesis, argumentasi, dan penegasan. 1. Pengenalan Isu Pengenalan isu tesis adalah bagian pendahuluan dari teks editorial. Di sini, pihak redaksi mengenalkan masalah yang akan dibahas. Kelainan atau keadaan tersebut bersifat aktual, polemis, dan fenomenal. Pokoknya, berita yang sekali lagi hangat-hangatnya dibahas deh. 2. Pengajuan Pendapat atau Argumentasi Struktur yang kedua merupakan presentasi pendapat atau argumentasi. Di dalamnya, pintar fakta-fakta nan mulai sejak dari hasil penelitian. pernyataan para ahli, maupun referensi yang dapat dipercaya. Kemudian, penulis akan mengomentari fakta berdasarkan sudut pandangnya, sehingga tampak berpihak sesuai dengan isi teks pojok karangan. Maksud argumentasi bakal mempengaruhi serta meyakinkan pembaca. 3. Penegasan Ulang Episode anak bungsu bacaan editorial ialah penandasan ulang, yang berisi kesimpulan, saran atau rekomendasi. Di dalamnya juga terselit harapan redaksi kepada para pihak terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. Baca pula Berlatih Menciptakan menjadikan Pustaka Eksposisi dengan Struktur dan Contohnya Ciri Teks Tajuk rencana Sebuah pustaka bisa dikatakan perumpamaan induk karangan apabila mempunyai ciri-ciri andai berikut 1. Mengandung isu yang hangat dibicarakan Topik yang dibahas di dalam teks tajuk rencana yaitu berita yang gaduh diperbincangkan khalayak, diliput maka itu berbagai sarana, berperilaku luar biasa, atau menuai pro dan kontra. Contohnya Tragedi Stadion Kanjuruhan, Pertambahan Harga BBM, KTT 20 di Bali, dan sejenisnya. 2. Sistematis dan konsekuen Teks editorial integral beres dan mengandung fakta berdasarkan data atau pendapat ahli. Komplikasi yang dibahas benar-benar terjadi, ikut akal bulus, dan tidak imajinatif. 3. Menyatakan opini bagi meyakinkan pembaca Wacana editorial adalah sikap dan rukyah dari ki alat terhadap suatu peristiwa. Jajaran redaksi berusaha mempengaruhi dan meyakinkan pembaca dengan mengasihkan argumen-argumen bersendikan fakta yang diperoleh di lapangan. 4. Kalimatnya lugas Kalimat nan dipakai dalam pustaka editorial adalah kalimat yang sumir, padat, jelas, dan tidak bertele-tele. Pendirian Kebahasaan Teks Tajuk rencana Kaidah kebahasaan yaitu aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang melekat sreg satu pustaka. Dalam menyusun teks editorial, terdapat pendirian-kaidah kebahasaan yang biasa digunakan, yaitu 1. Kata Populer Kata tersohor yakni kata yang digunakan dan dipahami publik secara mahajana dalam komunikasi sehari-hari. Teoretis Belum ada waktu yang tepat bakal membicarakan hal tersebut. Belum ada momentum yang tepat kerjakan mengomongkan hal tersebut. Pembukaan populer puas 2 kalimat di atas adalahwaktu , karena kata pejaka sulit sekali kita gunakan dalam percakapan. 2. Introduksi Ganti Parameter Kata ganti atau pronomina yakni pembukaan yang digunakan kerjakan menukar pelisanan benda. Ditandai dengan kata ini, itu, dan tersebut. Abstrak Wabah korona belum pun mereda, terjadwal 42 orang meninggal karena virus tersebut. Betapa, eskalasi harga itu yaitu kado yang enggak simpatik,lain bijak, dan tidak membumi. 3. Konjungsi Kausalitas Kata penghubung sebab-akibat adalah kata sambung nan mengikat dua klausa atau lebih untuk menggambarkan sebab akibat. Contoh Politik tadi perlu didukungkarenadapat mencegah penyebaran virus. Karantina mandiri tidak jumlah kasus riil terus bertambah. 4. Kalimat Retoris Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan nan tidak ditujukan untuk memperoleh jawaban. Lho, terus buat apa dong? Kalimat retoris berujud agar pembaca berempati dan titik api terhadap isu yang semenjana dibicarakan. Habis kalimat retoris, diharapkan pembaca termotivasi untuk melakukan sesuatu atau berubah pikiran. Hipotetis Bukankah siapapun berhak mengekspresikan imajinasinya melalui karya nan diciptakan? Apakah pemerintah akan tetap menudungi mata dan telinga terhadap unjuk rasa yang dilakukan mahajana? 5. Kalimat Fakta Kalimat fakta adalah kalimat yang berisi deklarasi nan teruji kebenarannya. Kebanyakan, didukung dengan data kuantitatif riil angka ataupun tabel. Kalimat fakta bersifat objektif dan menyatakan hal yang telah terjadi. Contoh Sumber data yang menjadi pegangan pemerintah untuk membuka ekonomi di empat area dan 25 kabupaten/kota disampaikan secara mendelongop. 6. Kalimat Opini Kalimat opini merupakan kalimat nan mengandung pendapat, perasaan, dan prinsip penulis. Bersifat subjektif, menunjukkan peristiwa yang belum karuan terjadi, enggak didukung maka dari itu data, dan terik dibuktikan kebenarannya. Ditandai dengan introduksi sepertinya, agar, mungkin, jika, jika, sebaiknya, harus maupun seharusnya. Contoh Sumber data yang menjadi pegangan pemerintah bagi membuka ekonomi harus disampaikan secara terbuka. Baca juga Mengenal Struktur, Jenis, Ciri, dan Teoretis Teks Prosedur Cara Membuat Teks Pojok karangan Biarpun referensi editorial tetapi boleh ditulis oleh redaksi inskripsi kabar atau majalah, aku akan mengajak anda buat berlatih menciptakan menjadikan teks editorial. Mungkin tahu, di waktu depan tulat, anda bisa berkarya di firma ki alat! Berikut panjang maupun ancang-awalan yang harus kamu ikuti 1. Memilih topik teraktual Pertama, membeda-bedakan topik atau isu yang ingin diangkat. Setiap hari, kita dihadapkan dengan berbagai hal dari seluruh penjuru area, bahkan dunia. Pilihlah satu peristiwa nan paling riuh-rendah dibicarakan, dipublikasikan berulang-ulang, maupun menuai banyak perdebatan. 2. Mengumpulkan fakta-fakta Fakta yang disajikan dalam teks editorial berwujud data-data yang berhubungan dengan keadaan nan dibahas. Fakta susah terbantahkan karena bisa dilihat, didengar, dan diketahui khalayak. Namun, fakta dapat berkembang dan tergantikan seiring berjalannya penelitian. 3. Menyusun argumen Untuk menyampaikan pendapat, anda harus mempunyai data nan berkaitan dengan isu yang dibahas. Carilah data berusul bineka mata air, kemudian analisis dengan pendapatmu koteng. Gunakan kalimat nan sesuai dengan kaidah kebahasaan teks editorial hendaknya tulisanmu mudah dibaca dan dimengerti. 4. Menerimakan saran Saran adalah rangka penegasan berpangkal tesis dan argumen. Saran yang baik harus memenuhi dua syarat, merupakan bisa menjadi solusi untuk akseptor saran bakal memecahkan masalahnya dan dapat dipraktikkan. Sebelum memberi saran, kamu harus mempertimbangkan dampak atau efek apabila saran tersebut dilakukan. 5. Menyunting bacaan editorial Periksa juga pustaka nan sudah lalu ia cak bagi sebelum dicetak atau dipublikasikan ke internet. Perhatikan tanda baca, EYD, dan pastikan tidak ada kesalahan ketik maupun typo. Sempurna Teks Tajuk rencana Senin 14 November 2022, 0500 WIB Indonesia Magnet Manjapada Administrator Tajuk karangan PERHELATAN Konferensi Tingkat Tinggi KTT Group of Twenty G-20 di Nusa Dua, Bali, lewat menghitung jam. Sebanyak individu, mulai delegasi, pebisnis, hingga buram swadaya masyarakat, akan menghadiri perjumpaan tersebut. Tujuh belas pembesar negara sudah mengonfirmasi kehadiran mereka. Sejumlah pertemuan pendahuluan terkait dengan tiga topik KTT G-20, yakni transformasi digital, arsitektur kebugaran global, dan pergantian energi, sudah digelar di Pulau Dewata’ tersebut. Mulusnya pertemuan pendahuluan diharapkan akan memberikan urut-urutan lapang bagi berbagai kerukunan yang akan dihasilkan kerumahtanggaan forum partisipasi multilateral anggota G-20 itu. Mayapada menaruh perhatian pada KTT G-20 mengingat mayapada menengah tidak baik-baik doang, terpukul maka dari itu krisis ekonomi global. Krisis terjadi karena epidemi covid-19 yang melanda dunia dan perang Rusia-Ukraina nan memorak-porandakan kalung pasok pangan, energi, dan gas. Sakit sreg rantai pasok itu pun menyebabkan impitan inflasi yang menghantam sejumlah negara Kontinen Eropa dan Amerika Serikat. Direktur Pencipta Dana Finansial Jagat IMF Kristalina Georgieva mengatakan dunia di ambang resesi ekonomi. Resesi nan membawa kegelapan ekonomi mayapada sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2023 untuk terkoreksi cukup dalam. Menurut dia, biang keroknya, selain pandemi covid-19 yang meluluhlantakkan semua tatanan, ialah perang Rusia-Ukraina dan bujukan iklim. Di perdua kesuraman ekonomi universal, cahaya terang hinggap dari Bumi Pertiwi’. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lega kuartal III pada 2022 mencapai 5,72% year-on-year. Menariknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi dempang di seluruh sektor usaha. Sektor industri pengolahan yakni kontributor terbesar komoditas tempatan bruto PDB, tumbuh mengesankan sebesar 4,83% year-on-year. Sektor lain yang pantas dicatat pertumbuhannya merupakan pertambangan dan pertanaman, masing-masing sebesar 3,22% dan 1,66% year-on-year. Pertumbuhan ekonomi Indonesia lega kuartal III melanjutkan mode positif sejak awal 2022. Itu artinya fundamen ekonomi Indonesia memiliki ketangguhan berasal terpaan krisis ekonomi global. Saja, cak bagi pertumbuhan ekonomi plong kuartal IV, teristiadat kerja gentur lagi sembari mengantisipasi mode geopolitik yang boleh mengubah eskalasi bumi semakin memburuk. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV diharapkan tetap berada di atas level 5% sehingga menjadi titik tolak nan positif untuk menyongsong pertumbuhan ekonomi pada 2023. Pertumbuhan yang jauh lebih berat enggak disebabkan penangkisan geopolitik, melainkan iklim politik Lahan Air yang memanas demi merebut kontestasi Pemilu 2024. Sehabis menyibuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang impresif, enggak mengherankan dunia mengharapkan Indonesia berbenda menjembatani bermacam ragam guna anggota G-20. Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir dan semata-mata mewakilkan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, pandai wicara Kementerian Luar Daerah Rusia, Maria Zakharova, memuji Indonesia nan mempromosikan agenda pemersatu pada G-20. Dua osean ekonomi marcapada, Amerika Sekutu dan Tiongkok, telah mengonfirmasikan kerelaan mereka pada gelaran akbar tersebut. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kepala negara Tiongkok Xi Jinping puas hari ini akan bertemu di Bali. Momentum itu yaitu perjumpaan serampak mula-mula antara pemimpin dua ekonomi terbesar dunia sejak Biden menjadi presiden pada Januari 2021. KTT G-20 takhlik Indonesia menjadi besi sembrani dunia. Kepercayaan dunia yakni kehormatan kerjakan Indonesia untuk membentuk recover together, recover stronger. Mari menjadi tuan rumah nan baik. — Sekarang, kamu sudah senggang bahwa pustaka editorial tidak ditulis maka itu editor dan berbeda dengan surat pembaca sreg biasanya. Kepingin belajar lebih banyak lagi? Kakak-embok Master Teacher di Brain Academy siap tolong kamu, lho. Dijamin seru, nyaman, dan untuk kamu tambah pintar! Referensi Suryaman, Maman. Suherli, dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia Kelas XII SMA/SMK/MA Edisi Revisi. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Model Editorial [Daring]. Tautan Diakses 14-15 November 2022 Salsabila Nanda Anak broadcasting yang cita-citanya cak hendak kaprikornus PR, tapi terlebih makara content writer. Siang kerja, malam nonton teen dagelan. Terima kasih sudah baca tulisanku!
JAKARTA, - Dapur menyimpan berbagai peralatan memasak, peralatan makan, hingga bahan makanan. Jika tidak tertata dengan baik, barang-barang dapat dengan mudah berantakan sehingga menghambat aktivitas memasak. Menyingkirkan barang-barang yang terlupakan, kedaluwarsa, atau tidak dalam kondisi baik di dapur akan membuat Anda dapat mengoptimalkan penyimpanan secara juga 6 Benda yang Harus Disingkirkan dari Dapur Kecil agar Tampak Besar Hal ini juga memungkinkan Anda untuk membersihkan rak dan laci kabinet yang kosong sbelum mengisinya kembali dengan barang-barang baru. Shutterstock/Sheila Say Ilustrasi dapur. Dilansir Better Homes and Gardens, Sabtu 10/6/2023, berikut ini 6 barang yang harus disingkirkan dari Minyak goreng kedaluwarsa Keluarkan semua minyak goreng dari rak lemari, periksa tanggal kedaluwarsanya. Buang botol yang pecah, minyak yang sudah tengik, dan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Cleaning expert Mary Findley mengatakan, tidak peduli seberapa hati-hati tutup botol dikencangkan, minyak cenderung bocor. Ia menyarankan untuk membersihkan botol-botol yang akan Anda simpan dan mencuci rak-rak dengan air sabun sebelum mengembalikan minyak ke tempatnya. Baca juga 7 Perkakas yang Sebaiknya Disingkirkan dari Dapur 2. Bumbu lama Bumbu-bumbu memiliki tangal kedaluwarsa, yang harus Anda periksa beberapa kali setiap tahun. Hal ini memastikan bumbu yang Anda gunakan berada dalam kondisi terbaiknya. Jika tidak dapat menemukan tanggal kedaluwarsa, gunakan indra penciuman Anda. Jika sudah tidak lagi memiliki aroma yang khas, berarti bumbu tersebut sudah melewati tanggal kedaluwarsanya.
Jakarta - Teks persuasi ditandai dengan adanya saran atau ajakan. Karena teks ini mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan penulisnya, maka fungsi fakta dalam teks persuasi menjadi sangat sekaligus data penunjang diperlukan untuk memperkuat argumen penulis. Tanpa fakta yang kuat, tujuan dari teks persuasi untuk membujuk atau mengajak pembacanya bisa saja tak beberapa ciri-ciri dalam menulis teks persuasi, dikutip dari buku Materi Umum Bahasa Indonesia SMP yang ditulis oleh Hari Wibowo, dan Iin Hendriyani, 1. Berupa ajakan atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang dibahas di dalam Memiliki argumentasi, agar pembaca dapat mempertimbangkan untuk melakukan Berisi fakta yang bertujuan untuk membuktikan sebuah kebenaran dari ajakan yang Sasaran proses berpikir teks berorientasi kepada pembacanya, bukan kepada penulisnya sendiri seperti dalam teks jelas fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah untuk membuktikan sebuah kebenaran dari ajakan yang lain dapat ditemukan dalam buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 karya Elis Khoerunnisa, dkk. Fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi adalah1. Agar terhindar dari penggunaan kalimat yang memunculkan konflik dan juga mengurangi keambiguan dari suatu Menguatkan tulisan agar tulisan menjadi dengan adanya fakta dalam teks persuasi, pembaca yakin untuk melakukan sebuah tindakan yang dimaksudkan penulis pada sebuah ciri-ciri fakta yang disajikan dalam teks persuasi yaitu1. Dapat dibuktikan kebenarannya2. Memiliki data yang akurat3. Bersumber dari narasumber yang dapat dipercaya4. Bersifat objektif apa adanya dan tidak dibuat-buat5. Dapat menjawab pertanyaan 5W+ 1H 6. Bersifat nyata dan menunjukkan peristiwa yang telah terjadiBerikut ini adalah contoh teks persuasi mengenai olahraga yang di dalamnya terdapat kalimat fakta. Teks ini dikutip dari modul Berkomunikasi Persuasif, Bahasa Indonesia Paket B setara SMP/ MTs Kelas VII dari Kementerian Pendidikan dan banyak yang berasumsi bahwa jalan kaki tidak bermanfaat. Padahal, olahraga yang ringan dan murah ini mengandung sejumlah manfaat baik bagi tubuh kita. Menurut sebuah studi yang dikutip dari situs Alodokter, berolahraga jalan kaki selama 30 menit ternyata mampu menurunkan risiko penyakit jantung sebanyak 40 persen. Berdasarkan data tersebut, berarti olahraga jalan kaki dapat memicu jantung untuk terus berdenyut lebih kencang, sehingga jantung pun menguat, dan sirkulasi darah pun kian meningkat. Selain itu, berjalan kaki secara teratur juga dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Hal ini dikarenakan berjalan kaki akan menuntut tubuh bergerak secara konstan yang mengakibatkan lemak dan kolesterol pun akan semakin menurun. Oleh karena itu, biasakanlah berolahraga jalan kaki minimal selama 30 menit, agar tubuh makin sehat dan terhindar dari serangan jantung serta penyakit yang disebabkan oleh teks tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi kalimat fakta terletak pada kalimat kalimat ketiga hingga kelima yang menjabarkan mengenai manfaat berjalan kaki berdasarkan perkataan narasumber yang detikers apakah sudah dapat memahami fungsi fakta dalam sebuah teks persuasi? Jangan lupa untuk selalu menuliskan fakta yang tepat. pal/pal
Ilustrasi berita dalam surat kabar. Foto UnsplashBerita adalah laporan kejadian, peristiwa, atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi dan bersifat aktual. Setiap saat, radio, televisi, surat kabar, hingga internet menyajikan berita yang sangat layak diberitakan, sebuah berita harus memenuhi sejumlah syarat, salah satunya adalah faktual. Faktual artinya bersifat nyata atau kejadian yang diberitakan benar-benar terjadi berdasarkan KBBI, fakta adalah hal keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan dan benar-benar ada atau terjadi. Idhoofiyatul Fatin dan Mahabbatul Camalia dalam buku New Edition Book Bahasa Indonesia menjelaskan lebih lanjut mengenai pengertian adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran fakta dalam berita bersifat objektif dan didukung dengan data-data akurat yang biasanya berupa fakta, tidak akan ada khalayak yang mempercayai berita. Berita hanya akan berujung menjadi kabar burung, gosip, atau berita bohong yang kini sering disebut dengan hoaks. Lantas, apa saja fungsi fakta dalam berita? Simak informasi selengkapnya dalam ulasan berikut Fakta dalam BeritaIlustrasi fungsi fakta dalam berita. Foto UnsplashFakta memiliki andil yang besar dalam menentukan kualitas sebuah berita. Berikut adalah beberapa fungsi fakta dalam berita1. Memberikan informasi yang valid dan akuratSebuah berita harus disampaikan secara apa adanya, tidak boleh dikurangi atau ditambahi. Di samping itu, berita juga harus mampu memberikan informasi yang valid dan akurat. Salah satu caranya adalah mencantumkan fakta dan itu, seorang wartawan atau jurnalis wajib mencari fakta-fakta seputar topik yang akan diangkat sebelum menyiarkan berita. Dengan demikian, informasi yang sampai ke telinga masyarakat bisa dipertanggungjawabkan Mendapat kepercayaan pembacaBerita yang memuat fakta adalah berita yang memiliki banyak data yang valid dan akurat. Dengan adanya fakta, masyarakat akan mudah mempercayai sebuah berita. Sebaliknya, jika didasarkan pada opini semata, artinya berita tersebut perlu dipertanyakan Menyampaikan berita secara utuh dan menyeluruhIlustrasi berita. Foto UnsplashMengutip buku Mahir Menulis Fakta dan Opini Panduan bagi Pelajar tulisan Eko Sugiarto, berita yang baik adalah berita yang mengandung 5W + H what, who, where, why, when, dan how. Unsur 5W + 1H tersebut hanya bisa dipastikan kebenarannya dengan fakta. Dengan begitu, informasi yang tersampaikan lewat berita menjadi lebih tidak harus dimulai dari unsur apa what dan diakhiri dengan penjelasan how. Rumusan 5W + 1H itu hanyalah pedoman tentang unsur apa saja yang ada dalam sebuah berita berisi Meyakinkan pembaca bahwa berita tidak memihakBerita harus bersifat objektif tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Hal ini bisa dibuktikan melalui paparan berbagai yang diungkapkan wartawan atau jurnalis dalam berita tersebut. Dengan demikian, pembaca akan yakin bahwa berita itu tidak memihak siapa pun dan benar-benar berdasarkan yang dimaksud dengan berita?Apa itu fakta?Apa saja fungsi fakta dalam berita?
apa saja fakta fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut