Jikasudah dilakukan tindakan preventif (pencegahan) namun masih saja terjadi serangan bulai diambang batas wajar, maka anda harus segera ambil tindakan cepat sebagai berikut : Segera menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin di roling dengan dimetoat sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu gunnakan insektisida sistemik. Homepage» Tanaman » Cara Mengatasi Penyakit Layu Pada Tanaman Terong. Cara Mengatasi Penyakit Layu Pada Tanaman Terong. 27/08/2020 27/08/2020 oleh admin-133 views. Sekilas gejala ini mirip dengan layu bakteri namun bedanya adalah pada lamanya fese infeksinya. Bahkan lebih parahnya lagi penyakit ini juga bisa menyerang tanaman keras seperti caramengatasi hama kutu kebul pada terong cepat dan tuntas. oke semua buat petani sayur,kali ini saya akan membagikan cara meng Telurpenggerek batang biasanya ditempatkan secara berkelompok pada daun bagian bawah dekat dengan tulang daun. Jumlah telur ini cukup banyak. Maka itu, serangan hama ini bisa sangat merugikan dan membuat budi daya jagung gagal panen. Baca juga: Cara Mengendalian Hama Penggerek Batang Jagung yang Efektif. Halaman Selanjutnya. Jikasudah di lakukan tindakan preventif (pencegahan) namun masih saja terjadi serangan bulai diambang batas wajar, akan dari itu anda harus segera mengambil tindakan cepat seperti berikut : Secepat mungkin menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin di roling dengan dimetoat sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. contoh sambutan ketua panitia 17 agustus singkat. Cara Pengendalian Penyakit pada Tanaman Terong Hama & Penyakit – Tanaman terong termasuk salah satu jenis tanaman budidaya yang berumur panjang dan produktif. Harga terong dipasaran relatif lebih stabil, dibandingkan komoditi lainnya. Tanaman terong adalah tanaman yang dianggap paling mudah dibudidayakan. Sehingga terong banyak dibudidayakan secara luas oleh petani. Namun demikian jangan menganggap sepele dalam menanam, memelihara dan merawat tanaman terong. Karena banyak sekali penyakit yang sering mengganggu tanaman ini. Cara Mengatasi Penyakit Pada Tanaman Terong Jenis dan Gejala Serangan Penyakit pada Tanaman Terong 1. Rebah Semai Rebah semai adalah penyakit yang menyerang pada saat persemaian benih. Bibit yang terserang akan layu dan mati karena pangkal batang membusuk. Penyakit ini mudah menyebar pada tanaman lainnya, terutama saat musim hujan. Rebah semai disebabkan oleh cendawan Pytium sp dan Rhizoctonia solani. Pengendalian a. Menyemai denngan jarak tidak terlalu rapat b. Menggunakan varietas yang tahan c. Mencabut dan membuang tanaman terserang d. Siram semaian seperlunya, jangan terlalu basah/lembab e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, Bion M atau Cozeb 2. Busuk Buah Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytoptora sp, gejala ditandai dengan adanya bercak memanjang pada bagian tengah buah. Pada kulit buah terlihat bercak coklat. Penyakit ini dengan cepat meluas keseluruh daging buah dan menyebabkan buah lembek dan busuk. Sehingga buah terlepas dari tangkai pada bagian kelopak dan jatuh. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Ambil dan musnahakan buah yang terinfeksi c. Semprotkan dengan fungisida dithane, antracol, cozeb, atau Bion M 3. Layu Fusarium Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum yang menyerang bagian akar tanaman. Gejalanya adalah tanaman yang terlihat segar dipagi hari dan layu pada siang hari, kemudian segar kembali pada sore hari. Hal ini berlangsung selama beberapa hari, hingga akhirnya tanaman mati. Layu fusarium akan menyebar secara cepat pada musim hujan. Pengendalian a. Pergiliran tanaman b. Membersihkan gulma dan tanaman inang c. Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan d. Mengatur jarak tanam e. Pengocoran trichoderma sebelum tanam dan setiap seminggu sekali setelah penanaman f. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang 4. Layu Bakteri Gejala serangan terlihat jika ada tanaman yang layu secara tiba-tiba. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang menyerang akar tanaman. Akar menjadi busuk dan menyebabkan layu kemudian mati. Pengendalian a. Rotasi tanaman yang bukan inang b. Menjaga area tanaman agar tidak lembab c. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang d. Semprotkan bakterisida pada panggkal batang. Bakterisida yang digunakan misalnya agrimicin, agrept, bactoxyn atau plantomycin 5. Antraknosa Gejala pada buah terdapat bercak kering berbentuk bulat berwarna hitam kecoklatan seperti terbakar. Pada batang tanaman gejala terlihat dengan adanya batang yang membusuk berwarna kehitaman dan basah. Antraknosa disebabkan oleh cendawan Gloeosporium melongena Ell. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Membersihkan gulma yang bisa menjadi tanaman inang d. Memusnahkan buah terinfeksi dan memangkas bagian tanaman yang terserang e. Semprotkan dengan fungisida antracol, cozeb, Bion M atau Dithane 6. Bercak Daun Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora sp, Altenaria solani dan Botrytis cinerea. Gejala awal terlihat adanya bercak – bercak coklat berbentuk bulat pada daun tua. Lama kelamaan daun akan berwarna kuning dan rontok. Bercak daun pada musim hujan akan cepat menyebar keseluruh daun tanaman. Pengendalian a. Menanam varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Menggunakan mulsa plastik jika menanam dimusim hujan d. Menjaga kebersihan areal dari gulam agar area tanaman tidak lembab e. Semprotkan fungisida starmyl, saromyl, score atau dithane 7. Busuk Pangkal Batang / Leher Akar Gejala terlihat pada pangkal batang yang membusuk, kulit terkelupas dan basah berwarna kecoklatan. Tanaman menjadi layu, rebah dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii. Pengendalian a. Menggunakan varietas yang tahan b. Mengatur jarak tanam c. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang d. Menjaga kelembaban tetap stabil e. Semprotkan fungisida antracol, dithane, cozeb atau bion M 8. Busuk Daun / Lodoh Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan Pseudoperonospora cubensis berk. Gejala terlihat dengan adanya daun yang membusuk berwarna kecoklatan hingga hitam dan basah. Pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan lambat. Beberapa daerah menyebut penyakit ini dengan penyakit lodoh. Pengendalian a. Mengatur jarak tanam b. Mengendalikan gulma dan rumput liar c. Menggunakan varietas yang tahan d. Memetik dan memusnahkan bagian daun yang terserang e. Semprotkan fungisida score, starmyl, saromyl atau antracol Baca juga Mengendalikan Hama Pada Tanaman Terong Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan penyakit pada tanaman terong dan tanaman lainnya, yang umumnya disebabkan oleh cendawan patogen antara lain menjaga kelembaban, mengatur jarak tanam, rotasi tanaman dan membersihkan gulma. Langkah-langkah tersebut mampu menekan serangan penyakit secara signifikan. Cendawan patogen akan mudah dan cepat menyebar pada kondisi yang lembab dan lingkungan tanaman yang kotor. Demikian tentang cara mengendalikan penyakit pada tanaman terong, semoga bermanfaat…. Salam mitalom !!! JAKARTA, - Terong merupakan salah satu sayuran buah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Budidaya terong sebenarnya tidak sulit. Akan tetapi, terdapat sejumlah kendala yang seringkali dijumpai pada budidaya tanaman ini. Salah satu kendala yang sering dijumpai yaitu serangan patogen penyebab penyakit tanaman. Ada beberapa jenis penyakit pada tanaman terong, salah satunya penyakit busuk batang. Lantas, bagaimana ciri batang terong yang terserang penyakit? Dan bagaimana cara mengendalikannya? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu 23/11/2022, berikut juga 5 Penyakit pada Tanaman Terong yang Merugikan Ciri-ciri batang terong terkena penyakit busuk batang PIXABAY/JAPANIBACKPACKER Ilustrasi terong, tanaman terong. Penyakit busuk batang disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora sp. Penyakit busuk batang terong ditandai dengan ciri pangkal batang terlihat busuk dan ada bercak itu, tanaman yang terserang penyakit ini juga akan layu dan mudah rebah. Jika tidak segera dikendalikan, maka tanaman akan mati. Cara mengendalikan batang terong yang busuk Penyakit batang terong busuk dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, atur jarak tanam agar area pertanaman tidak terlalu lembap. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa pada Terong Cara pengendalian yang kedua yaitu mencabut dan memusnahkan tanaman yang sudah terserang. Tujuannya agar penyakit tersebut tidak menular ke tanaman lain yang sehat. Jika penyakit sudah menyebar secara masif, maka cara untuk mengendalikan penyakit ini yaitu dengan menyemprotkan fungisida. Meskipun demikian, penyemprotan fungisida harus dilakukan sesuai dosis yang dianjurkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. – Salah satu tanaman yang banyak ditanam ketika berkebun sendiri di rumah adalah tanaman terong. Selain buahnya bisa dijadikan berbagai macam masakan, tanaman terong juga mudah untuk dibudidayakan. Tanaman terong mudah tumbuh, tetapi salah satu kendala yang dihadapi adalah serangan sejumlah hama yang bisa menyerang tanaman terong dan cara penanganannya Baca juga 5 Tips Menanam Terong Hingga Berbuah 1. Wereng kapas Sebagaimana disampaikan pada keterangan yang tertera di aplikasi MyAgri buatan Balai Penelitian Tanaman Sayuran Kementerian Pertanian, salah satu hama yang bisa menyerang tanaman terong adalah Wereng kapas. Wereng kapas Empoasca sp merupakan hama berukuran sangat kecil dengan gerakan sangat gesit. Pada tanaman terong, wereng kapas akan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan tanaman menjadi lemah. Adapun gejala tanaman terong yang terkena hama ini adalah munculnya bintik-bintik pada daun terutama pada permukaaan daun bagian atas. Untuk penanganan, bisa digunakan pestisida sintetik seperti yang berbahan dasar buprofezin. Baca juga Cara Penanganan Serbuan Semut pada Tanaman Cabai 2. Kutu Kebul Kutu kebul merupakan serangga berwarna putih dengan sayap jernih dan ukuran sekitar 1-1,5 mm. Kutu kebul biasanya berkelompok di bawah permukaan daun. Apabila tubuh kutu kebul tersentuh tanaman atau serangga lain, maka biasanya akan berterbangan, seperti serbuk kabut putih. Jenis kutu kebul yang biasanya menyerang tanaman terong, yakni Bemisia tabaci dan Trialeurodes vaporariorum. Kutu kebul mengisap cairan daun dan ekskresinya menghasilkan embun madu yangmana embun madu ini bisa menjadi media kemunculan penyakit embun jelaga. Kutu kebul ini juga merupakan vector penyakit virus kuning. Untuk mengusir kutu kebul, bisa dilakukan dengan pestisida alami yang berbahan ekstrak akar tuba, bawang merah, jahe, jahe+bawang putih+cabai, daun papaya. Baca juga Benarkah Tanaman Lebih Subur jika Disirami dengan Air Hujan ketimbang Air Biasa? 3. Trips kentang Hama lain yang bisa menyerang terong adalah trips kentang Thrips palmi. Hama ini memiliki ukuran sekitar 0,8 – 0,9 trips tidak bersayap, tetapi pada serangga dewasa bersayap. Gejala serangan trips adalah adanya warna keperak-perakan di permukaan bawah daun. Selain itu, daun juga menjadi keriput. Adapun sejumlah pestisida alami yang bisa digunakan untuk mengusir trips adalah ekstrak bawang merah,bawang putih, biji bengkuang, dan jahe. Baca juga Cara Alami Membunuh Tanaman Liar di Pekarangan 4. Ulat grayak Ulat grayak litura Spodoptera litura merupakan ulat dengan tubuh yang terlihat seperti bergaris-garis. Gejala tanaman terong yang terkena serangan ulat grayak muda adalah daun-daun berlubang dan epidermis bagian atas ditinggalkan. Namun pada ulat yang dewasa, dia memakan seluruh daun, termasuk tulang daun. Adapun penanganan pada hama ulat grayak bisa digunakan pestisida alami berbahan ekstrak akar tuba, biji bengkuang, atau biji jarak. Baca juga 6 Manfaat Kulit Pisang, dari Perawatan Kulit hingga Nutrisi Tanaman 5. Penyakit embun tepung Penyakit embun tepung yang menyerang tanaman terong disebabkan cendawan Leveillula taurica. Adapun patogen ini ditularkan melalui angin. Gejala yang muncul, yakni adanya bercak putih seperti tepung pada permukaan atas dan bawah daun. Nantinya daun yang diserang menjadi kuning, mati dan gugur. Adapun pestisida alami yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah ekstrak bawang putih. 6. Ulat buah Melansir dari laman Cybex Pertanian, ulat buah Helicoverpa armigera juga bisa menyerang tanaman terong. Ulat buah bersifat polifag dimana ulat akan menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya. Sehingga nantinya bentuk buah menjaddi tak normal dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara penanganannya adalah mengumpulkan dan memusnahkan buah yang terserang. Lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam serta lakukan sanitasi kebun. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. JAKARTA, - Antraknosa pada terong merupakan salah satu penyakit penting tanaman ini. Selain pada tanaman terong, penyakit antraknosa juga sering dijumpai pada tanaman hortikultura lain seperti cabai dan tomat. Penyakit antraknosa pada tanaman terong disebabkan oleh jamur patogen Gloeosporium melongena Ell Halst. Penyakit ini memiliki gejala becak melekuk dan bulat pada buah terong. Bercak tersebut lama-lama kelamaan akan bersatu dan membesar. Bercak tersebut berwarna coklat dengan titik juga 5 Penyakit pada Tanaman Terong yang Merugikan Dikutip dari buku Pedoman Umum SOP Budidaya Terung, Senin 14/11/2022, berikut beberapa cara pengendalian antraknosa pada terong agar tidak menyebabkan gagal panen. PIXABAY/RYCKY21 Ilustrasi terong, tanaman terong. Menggunakan benih sehat Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi antraknose pada benih yaitu menggunakan benih sehat. Setelah itu, benih direndam dalam larutan Pseudomonas fluorescens dengan dosis 20 ml/air. Sementara itu, Trichoderma sp dan Gliocladium sp diaplikasikan ke dalam persemaian sebanyak 5 g/kantong semai. Jamur antagonis tersebut diaplikasikan 3 hari sebelum benih ditanam atau bersamaan dengan penanaman. Selain merendam dalam mikroba antagonis, benih juga bisa direndam dalam air panas selama 30 menit atau perlakuan fungisida sistemik golongan Triazole dan Pirimidin sampai persen. Baca juga 5 Hama Tanaman Terong yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen Sanitasi lahan Cara lain untuk mengendalikan penyakit antraknosa yaitu sanitasi lahan. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lahan. JAKARTA, - Peluang pasar terong yang sangat luas. Maka dari itu, budidaya terong harus dilakukan dengan maksimal. Salah satu tahapan dalam budidaya terong yang perawatan. Terdapat berbagai cara dalam merawat terong, supaya pertumbuhan dan produktivitas tanaman optimal. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa 28/2/2023, berikut cara merawat tanaman terong yang juga Cara Menanam Terong Belanda dengan Mudah 1. Penyulaman Bibit tanaman terong yang baru ditanam di lahan, menghadapi berbagai kondisi cuaca, sehingga terdapat beberapa tanaman yang mati. Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tanaman terong yang mati. Kegiatan penyulaman biasanya dilakukan 7 sampai 14 hari setelah bibit ditanam. PIXABAY/RYCKY21 Ilustrasi terong, tanaman terong. 2. Penyiangan Rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman terong, jika dibiarkan dapat merugikan. Hal ini karena rumput liar akan menyerap kandungan nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman terong, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Pembersihan rumput liar dilakukan secara manual menggunakan sabit maupun cangkul. Selain itu juga, rumput liar dapat diatasi dengan pemasangan mulsa plastik maupun juga Cara Menanam Terong di Polybag, Tak Perlu Lahan Luas 3. Penyiraman Cara merawat tanaman terong berikutnya yaitu melakukan penyiraman. Kebutuhan air untuk tanaman terong harus selalu terpenuhi. Jika terjadi kekurangan air, tanaman akan layu bahkan mati. Penyiraman dilakukan dengan cara disemprot menggunakan selang, penggenangan air maupun hujan buatan menggunakan sprinkle. Waktu penyiraman yang baik yaitu pada pagi dan sore hari, terutama pada musim kemarau. 4. Pemupukan Semua makhluk hidup memerlukan makanan, tidak terkecuali terong. Tanaman terong memerlukan makanan dalam bentuk unsur hara yang terkandung dalam tanah. Namun, seiring berjalannya waktu, kandungan unsur hara dalam tanah akan berkurang, sehingga perlu dilakukan pemupukan. Gunakanlah pupuk yang mengandung Nitrogen N, Phosphor P, dan Kalium K yang lengkap. Jenis pupuk untuk tanaman terong yang dapat Anda gunakan seperti pupuk phonska dan pupuk mutiara. Baca juga Tips Pemberian Pupuk untuk Tanaman Terong yang Tepat 5. Pencegahan dan pengendalian hama penyakit Hama penyakit yang menyerang tanaman, akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Bahkan pada tingkat serangan yang parah, terjadi kegagalan panen. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian supaya serangan tidak semakin meluas. Pencegahan dapat dilakukan menggunakan perangkap seperti yellow trap dan penggunaan varietas tahan, sedangkan pengendalian dapat menggunakan pestisida sesuai jenis dan dosis yang dianjurkan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

cara mengatasi bulai pada tanaman terong