Padamasa itu, hanya syafaat dan amal kebaikan lah yang dapat menolong dan membawa manusia menuju surga-Nya. Oleh karena itu, makna kehidupan ini luas, tidak stuck pada urusan dunia saja. Ada akhirat yang menjadi tempat hidup kekal kita. Dunia hanya ibarat tempat berteduhnya seorang safar di perjalanannya menuju lokasi yang ditujunya.
MemahamaiHakikat Karakteristik Kehidupan Dunia. admin March 21, 2021. Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, seharusnya setiap manusia tahu dan paham akan karakter kehidupan di dunia yang sedang ia jalani. Sehingga dalam menjalani alur kehidupanya, ia merasakan arti disetiap detiknya. Oleh karena itu penting bagi setiap manusia
Dandi akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs Al Hadid ; 20) Tipu daya Dunia. Sungguh dunia ini penuh dengan tipu daya dan muslihat dan membuat manusia terlena dibuatnya.
Dansesungguhnya negeri akhirat, dialah kehidupan sempurna, jika mereka mengetahui. (QS. al-Ankabut: 64) Ayat di atas menjelaskan hakikat kehidupan dunia dengan membatasi lingkupnya pada sekadar kelengahan dan permainan belaka, sedangkan hakikat kehidupan akhirat dibatasi sebagai satu-satunya kehidupan yang hakiki.
Dankehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [al-Hadรฎd/57:20]. Sedankan akhirat, itulah kehidupan yang sebenarnya. Sebuah kehidupan yang menyimpan semua pilar kehidupan, baik berupa kekekalan, kebahagiaan dan keselamatan. Inilah hakikat akhirat. Apabila seseorang dapat menyaksikan hakikatnya, tentu ia akan berkata :
contoh sambutan ketua panitia 17 agustus singkat. Pengantar Jika kehidupan dunia adalah tempat ujian dan beramal, maka kehidupan akhirat adalah tempat balasan. Pada kehidupan akhirat akan tampak hasil ujian di dunia dan manusia akan menerima balasan atas amalannya. Firman Allah ููู
ููู ููุนูู
ููู ู
ูุซููุงูู ุฐูุฑููุฉู ุฎูููุฑุงู ููุฑููู ููู
ููู ููุนูู
ููู ู
ูุซููุงูู ุฐูุฑููุฉู ุดูุฑููุง ููุฑููู ุงูุฒูุฒูุฉ 7ุ 8 Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. QS. Al-Zalzalah 7 โ 8 Jika kehidupan dunia adalah kehidupan yang sementara, maka kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal. Allah mensifatinya dengan firman-Nya ููุฅูููู ุงูุฏููุงุฑู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ูููููู ุงููุญููููุงูู ูููู ูุงูููุง ููุนูููู
ูููู ุงูุนููุจูุช 64ุ Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. QS. Al-Ankabut [29] 64 Pemilik Lisan al-Arab berkata, al-hayat kehidupan adalah nama yang berlaku bagi sesuatu yang hidup. Allah menamai akhirat dengan hewan, karena akhirat itu sebagaimana yang dinyatakan oleh Qatadah adalah kehidupan hakiki. Al-Azhari mengatakan, maknanya adalah orang yang kembali kepada akhirat maka ia tidak akan mati, dan akan hidup selamanya di dalamnya. Orang yang masuk surga maka ia akan hidup dengan kehidupan yang baik, dan orang yang masuk neraka maka ia tidak akan mati dan tidak akan hidup. Menurut Qurthubi, makna ayat tersebut adalah, bahwa akhirat itu adalah tempat kehidupan yang kekal yang tidak akan hilang dan tidak pula akan mati di dalamnya. Sifat Kehidupan Akhirat Kehidupan hakiki ููุฅูููู ุงูุฏููุงุฑู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ูููููู ุงููุญููููุงูู ูููู ูุงูููุง ููุนูููู
ูููู. ุงูุนููุจูุช 64 Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. QS. Al-Ankabut [29] 64 Sebagai tempat tinggal ุฅููููู
ุง ูุฐููู ุงููุญููุงุฉู ุงูุฏูููููุง ู
ูุชุงุนู ููุฅูููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ูููู ุฏุงุฑู ุงููููุฑุงุฑู ุบุงูุฑ 39 Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. QS. Ghafir [35] 39 Lebih baik daripada kehidupan dunia bagi orang yang bertakwa ูููููุฏููุงุฑู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุฎูููุฑู ูููููุฐูููู ููุชููููููู ุฃููููุง ุชูุนูููููููู ุงูุฃูุนุงู
32 Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? QS. Al-Anโam [6] 32 ูููู ู
ูุชุงุนู ุงูุฏูููููุง ููููููู ููุงููุขุฎูุฑูุฉู ุฎูููุฑู ููู
ููู ุงุชูููู ุงููุณุงุก 77 Katakanlah โKesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa. QS. Al-Nisa [4] 77 Tempat siksaan dan kerugian bagi orang-orang kafir ุฃููููุฆููู ุงูููุฐูููู ููููู
ู ุณููุกู ุงููุนูุฐุงุจู ููููู
ู ููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ููู
ู ุงููุฃูุฎูุณูุฑูููู ุงููู
ู 5 Mereka itulah orang-orang yang mendapat di dunia azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi. QS. Al-Naml [27] 5 ููููููู
ู ููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุนูุฐุงุจู ุนูุธููู
ู* ุงูู
ุงุฆุฏุฉ 33 Dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. QS. Al-Maidah [5] 33 ูุง ุฌูุฑูู
ู ุฃููููููู
ู ููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ููู
ู ุงููุฎุงุณูุฑูููู ุงููุญู 109 Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. QS. Al-Nahl [16] 109 Tempat adanya tingkatan derajat dan kedudukan manusia ููููููุขุฎูุฑูุฉู ุฃูููุจูุฑู ุฏูุฑูุฌุงุชู ููุฃูููุจูุฑู ุชูููุถููููุง ุงูุฅุณุฑุงุก 21 Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. QS. Al-Isra [17] 21 Tempat pertanggungjawaban dan balasan ูููู ุฑูุจูููู ููููุณูุฆููููููููู
ู ุฃูุฌูู
ูุนูููู ุนูู
ููุง ูุงูููุง ููุนูู
ูููููู ุงูุญุฌุฑ 92ุ 93 Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. QS. Al-Hijr [15] 92 โ 93 ููุฐูุฑููุง ุงูููุฐูููู ููููุญูุฏูููู ููู ุฃูุณูู
ุงุฆููู ุณูููุฌูุฒููููู ู
ุง ูุงูููุง ููุนูู
ูููููู ุงูุฃุนุฑุงู 180 Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. QS. Al-Aโraf [7] 180 ุฃููููุฆููู ููุฌูุฒููููู ุงููุบูุฑูููุฉู ุจูู
ุง ุตูุจูุฑููุง ููููููููููููู ููููุง ุชูุญููููุฉู ููุณููุงู
ุงู ุงููุฑูุงู 75 Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi dalam surga karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. QS. Al-Furqan [25] 75 Hubungan Manusia dengan Kehidupan Akhirat Berangkat dari sifat akhirat ini, maka hubungan manusia dengan kehidupan akhirat adalah adanya hubungan pertanggungjawaban dari apa yang telah dilakukan didunia. Yang dimaksud pertanggung jawaban disini adalah bahwa setiap manusia akan ditanya tentang ujian yang diberikannya di dunia, dalam keberhasilan atau kegagalan untuk mengemban tanggung jawab, yang ditetapkan balasan dan tempat kembalinya. Ada yang ke surga, yang luasnya seluas langit dan bumi, dan ada yang ke jahannam. Ia adalah sejelek-jeleknya tempat kembali.
๏ปฟ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID RqdGMm8KWyfb2QUKpvl4JGUNzABEIKCfO4-I7AUrD2-SKn0AThOLqg==
Oleh Imam Nur Suharno Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan dunia adalah medan persediaan dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan, "Kekal adalah terbebasnya sesuatu dari segala macam kerusakan dan tetap dalam keadaan semula." Kehidupan dunia ini merupakan jembatan penyeberangan, bukan tujuan akhir dari sebuah kehidupan, melainkan sebagai sarana menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Karena itu, Alquran menamainya dengan beberapa istilah yang menunjukkan hakikat kehidupan yang sebenarnya. Pertama, al-hayawan kehidupan yang sebenarnya. "Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui." QS al-Ankabut [29] 64.Kedua, dar al-qarar tempat yang kekal. "Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." QS Ghafir [40] 39.Ketiga, dar al-jaza' tempat pembalasan. "Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang benar lagi yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya." QS an-Nur [24] 25.Keempat, dar al-muttaqin tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa. "Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa 'Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?' Mereka menjawab 'Allah telah menurunkan kebaikan.' Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat pembalasan yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa." QS an-Nahl [16] 30.Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, "Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang." QS ad-Dhuha [93] 4.Oleh karena itu, "Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.' Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." QS al-Baqarah [2] 25. Wallahu a'lam.
Pengetahuan tentang akhirat ilustrasi. Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan dunia adalah medan persediaan dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan, Kekal adalah terbebasnya sesuatu dari segala macam kerusakan dan tetap dalam keadaan semula.โ Kehidupan dunia ini merupakan jembatan penyeberangan, bukan tujuan akhir dari sebuah kehidupan, melainkan sebagai sarana menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Karena itu, Alquran menamainya dengan beberapa istilah yang menunjukkan hakikat kehidupan yang sebenarnya. Pertama, al-hayawan kehidupan yang sebenarnya. Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui.โ QS al-Ankabut [29] 64. Kedua, dar al-qarar tempat yang kekal. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.โ QS Ghafir [40] 39. Ketiga, dar al-jazaโ tempat pembalasan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang benar lagi yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya.โ QS an-Nur [24] 25. Keempat, dar al-muttaqin tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?โ Mereka menjawab Allah telah menurunkan kebaikan.โ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat pembalasan yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.โ QS an-Nahl [16] 30. Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang.โ QS ad-Dhuha [93] 4. Oleh karena itu, Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.โ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.โ QS al-Baqarah [2] 25. Wallahu aโlam. sumber Imam Nur Suharno
JAKARTA - Allah SWT pasti memiliki alasan dalam setiap penciptaan makhluk-Nya. Termasuk manusia yang diciptakan dengan berbagai fungsi dan tujuannya. Ustaz Ali Ahmad, pembicara kajian keislaman di Masjid Nabawi Islamic School, pun meng ungkapkan awal penciptaan Nabi Adam AS. Ia menyebut, kisah penciptaan ma nusia pertama ini tertuang dalam surah al-Baqarah ayat 30-37. "Dalam surah itu Allah menyebut kepada Malaikat bahwa penciptaan manusia ini sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah ini bukan berarti pengganti Allah. Khalifah ini bermakna makhluk yang diciptakan silih berganti," ujar dia, belum lama ini. Mendengar rencana Allah SWT, malaikat pun menunjukkan kekhawatirannya. Malaikat mempertanyakan alasan Allah menciptakan makhluk yang silih berganti, tapi membawa kerusakan di muka bumi ini. Allah SWT tetap pada ke putusan-Nya dan berkata, "Sesung guh nya Aku mengetahui apa yang tidak ka mu ketahui." Sebelum manusia diturunkan di dunia, ada makhluk yang telah lebih dulu hidup di muka bumi. Makhluk itu adalah jin. Jin pun disebut sebagai makhluk yang silih berganti. Dalam penciptaan makh luk pun, jin merupakan yang pertama diciptakan sebelum manusia. Jin diciptakan dari api yang sangat panas. "Ma laikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan ciri-cirinya untuk kalian," Hadist Shahih Muslim. Penciptaan manusia pertama ini diki sahkan berasal dari tanah, lalu generasi berikutnya berasal dari air mani. Allah SWT bersabda dalam surah al-Qiyamah ayat 36, "Apakah manusia mengira, bah wa ia akan dibiarkan sia-sia begitu saja?" Dalam surah al-Mukminun ayat 115 Allah juga berfirman, "Maka, apakah ka mu mengira, sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" "Persoalan hamba dan Allah bukan bagaimana hamba ini menunjukkan cintanya pada Allah. Tapi, bagaimana ia mendapatkan cinta Allah. Bagaimana ia bisa mendapatkan cinta dari apa yang ia cintai," ujar Ustaz Ali. Untuk memperoleh cinta dari Allah, seseorang itu harus melakukan berbagai cara. Ada banyak usaha yang harus dila kukan untuk meraih perhatian-Nya. Ke matian bukanlah satu-satunya cara men dapatkan cinta Allah, apalagi memi lih mati karena merasa tertekan dengan kehidupan. Meski demikian, kematian sejatinya adalah hakikat yang akan terjadi pada manusia. Allah SWT telah berfirman, "Semua yang Ia ciptakan akan kem bali kepada-Nya." Yang perlu dila kukan oleh manusia adalah mempersiapkan kematian itu. "Kematian adalah hal yang pasti, tetapi manusia tidak pernah mempersiapkannya. Yang ada manusia mempersiapkan masa depan yang belum pasti. Bahkan, menggadaikan waktu dan diri sendiri," lanjut dia. Ustaz Ali lalu meng ajak jamaah untuk mulai diri sendiri, dengan cara merubah cara berpikir. Yang awalnya berpikir dari dunia untuk dunia, kini diubah menjadi dari dunia untuk akhirat. Salah satu cara untuk mempersiapkan kematian dan kehidupan setelahnya adalah dengan menjalankan amanat yang diberikan oleh Allah. Salah satunya adalah dengan beribadah kepada-Nya. Dalam surat al-Ahzab ayat 72, Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat ibadah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, se mua nya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia." Keutamaan amalan umat Islam yang menjadi amanah adalah shalat lima waktu dalam sehari. Jika amanah ini dipenuhi, surga dijanjikan seluas langit dan bumi. Perihal keutamaan ibadah manusia kepada Allah SWT ini juga di tuliskan dalam surat lainnya. Dalam surah adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku" Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik dan sempurnanya bentuk. Tugas manusia pun hanya satu, beribadah kepada-Nya. Untuk melaksanakan ibadah ini, membutuhkan ilmu dan akal. Dua hal ini juga diberikan kepada Allah untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak me nge tahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." QS an-Nahl ayat 78. Ustaz Ali mengingatkan jamaah yang hadir untuk menggunakan apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Amal, ilmu, dan akal yang ada merupakan berkah yang patut disyukuri dan digunakan untuk kebaikan. Hakikatnya dalam kehidupan, tiga hal ini dimanfaatkan untuk mempersiapkan bekal bagi hari akhir. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
hakikat kehidupan dunia dan akhirat