Bagaimanakahperubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dílakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar? Pembahasan Pada abad ke-20, Belanda menerapkan kebijakan politik etis atau politik balas budi untuk memperbaiki pendidikan di Indonsia. Perkembangan pendidikan inilah yang kemudian melahirkan golongan terpelajar. Mereka menyadari bahwa untuk menghadapi penjajah asing, rakyat harus
suditakadek84 Jawaban: Perubahan strategi perlawanan yang dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar terhadap Belanda adalah perjuangan lebih bersifat nasional dan terorganisir, bentuk perlawanan secara diplomasi lebih dominan, dan perlawanan menggunakan taktik kooperatif yaitu bersedia bekerja sama dengan Hindia Belanda
1Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Belanda. 1.1 Latar Belakang Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Belanda. 1.2 Jalannya Perang Diponegoro. 1.3 Siasat Benteng Stelsel (Strategi mempersempit pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro) 1.4 Akhir Perang Diponegoro. Perlawanan Pangeran Diponegoro - Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap
Bagaimanakahperubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar? SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
contoh sambutan ketua panitia 17 agustus singkat. - Selama sekitar 300 tahun, rakyat Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengusir penjajah Belanda. Hingga 1908, usaha yang dilakukan rakyat terus menemui kegagalan. Upaya meraih kemerdekaan mulai mendapat hasil positif ketika para tokoh perjuangan, khususnya golongan muda terpelajar, melakukan perubahan strategi dalam melawan perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar? Baca juga Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908 Perubahan strategi golongan terpelajar Perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar adalah berjuang dengan cara lebih modern, yakni menggunakan kekuatan organisasi pergerakan nasional yang terstruktur dan terorganisir secara rapi. Sebelum 1908, atau sebelum masa pergerakan nasional, perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan. Selain itu, perlawanan selalu dilakukan menggunakan senjata dan hanya dipimpin oleh orang-orang yang berpengaruh. Bentuk perlawanan tersebut memiliki banyak kelemahan, yang membuat rakyat terus mengalami kekalahan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Baca juga Munculnya Golongan Terpelajar pada Awal Abad ke-20 Pada awal abad ke-20, politik etis yang diterapkan Belanda cukup banyak mendatangkan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Salah satu manfaat politik etis yakni lahirnya golongan muda terpelajar yang terdidik dan mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal hingga tingkat tinggi.
- Perang Padri adalah perang besar yang berlangsung di wilayah Sumatera Barat, terutama di wilayah Kerajaan Pagaruyung pada 1803 hingga 1838. Perang ini pada awalnya adalah perang saudara antara kaum Padri dengan kaum Adat terkait pertentangan masalah perilaku negatif dari kaum Adat. Pada 1803, pecah perang saudara yang melibatkan orang Minang dan Suku Mandailing. Dalam pertempuran ini, kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan sedangkan kaum Adat dipimpin oleh Yang Dipertuan Agung Sultan Arifin perkembangannya, kaum Adat yang mulai terdesak memilih untuk meminta bantuan Belanda. Sehingga, Perang Padri berubah menjadi perang kolonial. Perang Padri pun berakhir pada 1838 dengan kemenangan Belanda, yang menjalankan strategi jitu untuk mengalahkan pasukan pribumi. Lantas, strategi apa yang diterapkan Belanda dalam Perang Padri hingga berhasil memenangkan pertempuran?Baca juga Mengapa Perang Padri Berubah Menjadi Perang Kolonial? Pecah Perang Padri Perang Padri dimulai setelah pulangnya tiga orang haji dari Mekkah pada 1803. Mereka adalah Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang, yang ingin memperbaiki ajaran Islam di Minangkabau. Adapun Tuanku Nan Renceh tertarik dan ikut bergabung dengan tiga haji tersebut bersama dengan ulama Minangkabau lainnya dalam kelompok Harimau Nan Salapan. Kelompok ini kemudian mengajak Sultan Arifin Muningsyah berserta kaum Adat untuk meninggalkan kebiasaan yang bertentangan dengan syariat Islam. Namun, setelah dilakukan serangkaian perundingan, tetap tidak ada kata sepakat. Karena itu, pada 1815, Kaum Paderi di bawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Kerajaan Pagaruyung dan pecahlah peperangan di Koto Tangah.
Politik pecah belah merupakan strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia terutama penguasa lokal. Politik pecah belah adalah suatu kombinasi strategi politik, militer dan ekonomi yang dilakukan untuk menjaga kekuasaan dengan cara memecah belah suatu kelompok yang besar menjadi kelompok kecil yang lebih mudah dipengaruhi atau ditaklukan. Politik ini tidak baik karena mencoba saling memberikan dampak buruk satu sama lain. Belanda menganggap masyarakat Indonesia yang belum memiliki pendidikan tinggi dapat dipengaruhi dengan mudah karena keterbatasannya dalam memiliki informasi. Politik pecah belah juga disebut dengan devide et impera. Dengan demikian, strategi yang dilakukan oleh Belanda menghadapi perlawanan rakyat Indonesia salah satunya adalah dengan politik pecah belah atau adu domba.
Sejak tahun 1930, organisasi-organisasi pergerakan Indonesia mengubah taktik perjuangannya. Mereka menggunakan taktik kooperatif bersedia bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda. Organisasi-organisasi yang berhaluan moderat antara lain Partindo 1930, PNI Baru, Partai Indonesia Raya Parindra, Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo, dan Gabungan Politik Indonesia Gapi. Dengan demikian, kaum atau golongan muda terpelajar ingin berjuang dengan cara yang lebih modern, yaitu menggunakan kekuatan organisasi.
Perubahan strategi perlawanan yang dilakukan oleh kau muda ialah dengan tidak mengangkat senjata lagi melainkan dengan mebentuk perstuan dan rasa nasionalisme melalui organisasi kepemudaan dan dengan jalur diplomasi dan menyebarkan pada masyarakat bahwa pentingnya membantuuuu....
bagaimanakah perubahan strategi perlawanan terhadap belanda